Istilah kecerdasan intelektual mungkin masih asing di telinga kita. Namun, bagaimana jika dengan sebutan IQ? IQ dan kecerdasan intelektual merupakan hal yang sama lho! Nah, kamu pastinya juga tidak asing dengan berbagai tes IQ yang sudah kamu lakukan mungkin sejak Sekolah Dasar. Sebenarnya, apa sih kecerdasan intelektual alias IQ? Seberapa besar perannya dalam kehidupan sehari-hari?
Definisi Kecerdasan Intelektual
Konsep kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ) muncul ketika William Stern menemukan adanya lapisan neo-cortex pada otak manusia. Dari lapisan inilah manusia dapat mempelajari banyak hal termasuk berhitung, berbahasa, hingga menggunakan komputer.
Secara umum, kecerdasan intelektual merujuk pada potensi yang dimiliki oleh individu untuk mempelajari sesuatu lewat alat-alat berpikir. Kecerdasan ini dapat dinilai dari kemampuan verbal dan logika berpikir seseorang. Konsep ini pertama kali diutarakan oleh Alfred Binet.
Menurut William Stern, kemampuan intelektual adalah kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri pada hal-hal baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuan yang ingin dicapai. Kemampuan intelektual juga merujuk pada kapabilitas seseorang untuk dapat bertindak secara terarah, berpikir secara bermakna dan dapat berinteraksi secara efisien dengan lingkungannya.
IQ dibentuk oleh otak kiri yang mencakup kecerdasan linear, matematik, dan logis sistematis. Kecerdasan ini menghasilkan pola pikir yang berdasarkan logika, tepat, akurat, dan dapat dipercaya. Orang dengan kecerdasan ini akan mampu memiliki analisis yang tajam dan memiliki kemampuan untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Namun, kecerdasan intelektual tidak melibatkan emosi dalam memproses informasi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Kecerdasan Emosional dan Pentingnya dalam Pekerjaan
Mengukur Kecerdasan Intelektual
IQ bisa diukur dengan menggunakan angka. Metode yang digunakan pun sudah sering kita lakukan saat interview kerja atau tes universitas. Salah satu metode yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat IQ seseorang adalah dengan tes Binet Simon. Cara penghitungannya dilakukan dengan membagi usia mental dengan usia kronologis kemudian dikali dengan 100.
IQ=100 x Mental age (usia mental)Chronological age (usia sesungguhnya)
Dari tes Binet Simon ini dihasilkan penggolongan tingkat kecerdasan yakni:
- Jenius (>140)
- Gifted (>130)
- Superior (>120)
- Normal (90-110)
- Debil (60-79)
- Imbesil (40-55)
- Idiot (>30)
Baca juga: Tips Menabung Untuk Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi
Peran Kecerdasan Intelektual dalam Kehidupan
Apakah IQ bisa menjadi tolok ukur dalam kemampuan berpikir manusia? Belakangan diketahui bahwa IQ menurut para ahli dalam beberapa penelitian, justru menunjukkan bahwa peran IQ dalam kehidupan manusia maksimal hanya sebesar 20%. Menurut Steven J. Stein dan Howard E. Book, MD, fungsi kecerdasan intelektual bahkan hanya 6% saja. Sehingga dalam menjalankan kehidupan IQ dan EQ harus seimbang. Sebenarnya, apa saja peran IQ dalam kehidupan?
- Menjadi media penyimpanan pengetahuan baru.
- Alat untuk mendapatkan pengetahuan baru.
- Membantu memahami sesuatu secara lebih mendalam.
- Membantu meningkatkan pengetahuan.
Cara Meningkatkan IQ
Apakah IQ bisa dilatih dan ditingkatkan? Tentu saja bisa! IQ bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pertambahan umur, namun IQ tetap bisa terus diasah. Bagaimana caranya?
Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik seperti berolahraga, tidak hanya mampu membuat kondisi tubuh kita menjadi lebih bugar, namun juga membuat otak kita semakin berfungsi dengan baik. Berolahraga dapat meningkatkan kemampuan otak kita agar lebih fokus, mencegah penurunan kognitif, meningkatkan memori otak, dan memudahkan otak kita untuk menerima informasi-informasi baru. Secara tidak langsung, aktivitas fisik menjadi cara yang paling tercepat dan efektif agar kita bisa menjadi lebih pintar, tidak stres, tidak depresi dan lebih energik.
Waktu tidur yang cukup
Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa seseorang yang memiliki waktu tidur yang kurang secara terus-menerus akan menurunkan kecerdasan intelektual mereka. Kenyataannya, memiliki waktu tidur yang cukup akan meningkatkan kemampuan, mempertahankan perhatian, dan mempertahankan keunggulan intelektual kita. Dengan memiliki waktu tidur yang cukup, ini akan memudahkan proses belajar kita, sehingga otak kita akan lebih mudah dalam menyerap segala ilmu dan informasi baru.
Baca juga: Ini Dia 20 Universitas Terbaik di Dunia. Mana Pilihanmu?
Jangan pernah berhenti belajar
Untuk terus mengasah IQ kamu teruslah belajar dengan menambah terus wawasan baru. Memperluas wawasan dapat membuka dunia baru bagi kita, sehingga mudah bagi kita untuk mempelajari banyak hal dan perubahan yang terjadi. Sudah banyak media yang bisa membuka wawasan kamu mulai dari media sosial sampai juga kursus bahasa asing secara online.
Kursus online semakin menjamur seiring berjalannya kemajuan teknologi. Dengan metode belajar yang sangat fleksibel, kursus online menjadi salah satu alternatif belajar para mahasiswa atau pegawai yang sibuk. Program WSE GO (Wall Street English Goes Online) bisa menjadi pilihan kamu untuk belajar bahasa Inggris. Dengan ditangani oleh para native speaker berpengalaman, kemampuan bahasa Inggrismu dijamin naik pesat.