Jika dalam artikel lalu Wall Street English membahas report text, kali ini kita akan mendalami narrative text. Narrative text merupakan salah satu jenis teks Bahasa Inggris yang memiliki tujuan untuk menghibur pembaca tentang suatu cerita. Bacalah lebih lanjut untuk mengetahui cara penggunaan dan juga stuktur dan contoh-contohnya.
Definisi Narrative Text
Pasti di antara kalian sering membaca tulisan fiksi dalam bentuk cerpen, novel, atau buku cerita bukan? Dalam Bahasa Indonesia, tulisan-tulisan ini disebut sebagai teks narasi yang bertujuan untuk menghibur para pembacanya. Sama halnya dengan Bahasa Inggris. Narrative text merupakan sebuah tulisan yang biasanya disampaikan secara kronologis. Target pembaca dari narrative text berbeda-beda. Jika ditargetkan untuk anak-anak balita sampai dengan sekolah dasar, biasanya cerita akan memiliki nilai-nilai positif yang dapat dipetik. Kalau target pembaca adalah remaja dan orang dewasa, maka cerita cenderung lebih panjang dan kompleks. Genre narrative text juga beragam, di antaranya adalah:
- Fairytale
- Fable
- Myth
- History
- Romance
- Horror
Baca juga: American English VS British English: Apa Saja Perbedaannya?
Karakteristik Narrative Text
Untuk lebih memahami penggunaan narrative text, mari kita mendalami karakteristik-karakteristiknya.
Specific character
Dalam sebuah narasi, pengarang akan menciptakan karakter spesifik sebagai tokoh utama dalam cerita. Tak hanya tokoh utamanya saja, namun semua karakter dalam cerita tersebut akan ditulis dengan jelas mulai dari nama, bentuk, warna, dan wataknya. Contohnya Ariel si putri duyung, para kurcaci yang memiliki sifat-sifatberbeda, dana Moana si pemberani.
Past tense
Dikarenakan tulisan dalam narrtive text merupakan sebuah fiksi atau imajinasi, maka dari itu grammar yang lebih umum digunakkan adalah past tense. Biasanya grammar ini sangat kentara jika kamu membaca legenda atau dongeng yang memiliki setting zaman dahulu kala.
Time conjunction and adverb of time
Sesuai yang sudah dijelaskan di atas, narrative text ditulis secara runut berdasarkan kronologi waktu. Maka dari itu dibutuhkan time conjuction sebagai penghubung waktu seperti when, before, after, dan lain-lainnya untuk menjelaskan kronologi dari sebuah kejadian. Sedangkan adverb of time dibutuhkan dalam menulis narrative text dengan tujuan menunjukkan waktu terjadinya sebuah peristiwa, misalnya once upon a time, one day, dan lain-lainnya.
Action verb
Penggunaan action verb dalam narrative text adalah salah satu karateristik yang perlu diingat. Action verb ini merupakan kata kerja yang menunjukkan sebuah tindakan dari seorang karakter. Dikarenakan grammar yang digunakan dalam narrative text berbentuk past tense, maka action verb juga ditulis dalam bentuk kedua, misalnya laughed, cried, walked, swam, said, married, dan lain-lainnya.
Direct speech
Jika kamu membaca sebuah narasi, pastinya kamu akan memperhatikan adanya kutipan yang diambil dari percakapan karakter dalam cerita. Hal ini disebut juga sebagai direct speech. Dialog antar karakter sangat penting untuk ditulis supaya informasi penting dapat disampaikan dengan menarik dan cerita akan berkesan lebih ‘hidup’. Selain itu, hal ini juga akan mempermudah pembaca untuk memahami isi ceritanya.
Baca juga: Perkenalan dalam Bahasa Inggris, Bagaimana Contohnya?
Struktur Narrative Text
Tak hanya dengan rentetan waktu yang urut, narrative text juga ditulis dengan struktur yang berurutan. Apa saja itu?
Orientation
Orientation merupakan salah satu ciri khas atau struktur narrative text yang pasti ditulis pada awal sebuah cerita. Dalam orientation biasanya dimulai dengan pengenalan para karakter, kapan terjadinya sebuah peristiwa, latar belakang cerita, dan penjelasan lainnya agar pembaca paham dan kenal dengan dimensi dalam cerita.
Climax/Complication
Setelah pengenalan, cerita akan langsung diikuti oleh konflik dan permasalahan yang disebut juga sebagai climax atau complication. Masalah yang disampaikan dala narasi biasanya melibatkan karakter utama dalam sebuah cerita. Dalam bagian ini pembaca biasanya sudah mulai mengetahui siapa aja tokoh antagonis dan protagonis.
Resolution
Masalah sudah terjadi, akhirnya kita sampai di penutup sebuah cerita yang disebut sebagai resolution. Biasanya dalam bagian ini ada penyelesaian dari masalah yang ada di bagian complication tadi. Masalah yang diselesaikan dapat menjadi lebih baik atau malah lebih buruk. Nantinya sebuah cerita akan memiliki happy ending atau sad ending. Namun, terkadang sebuah cerita bisa juga diakhiri dengan twist ending bahkan ending yang ‘menggantung’ (cliffhanger) untuk mempertahankan minat dan ketegangan bagi pembacanya. Biasanya, teks yang memiliki ending ini terdapat pada genre mystery, thriller, atau horror.
Re-orientation
Walaupun sudah ada penutup atau penyelesaian dari sebuah masalah, ada juga bagian re-orientation yang bersifat opsional. Bagian ini tidak selalu ada dalam sebuah tulisan fiksi karena biasanya hanya berisi mengenai pelajaran moral, saran, atau pengajaran dari penulis.
Contoh Narrative Text
Untuk lebih jelasnya, mari lihat contoh narrative text di bawah ini:
Once upon a time, there lived a girl named Cinderella. She lived with her stepmother and two stepsisters. The stepmother and stepdaughters didn’t like Cinderella and treated her badly. Cinderella did the hardest works in the house such as cleaning the house and preparing the food for the family.
One day, a ball was being held by the royal family of the kingdom to find a spouse for the Prince. Cinderella wanted to go but her stepmother forbade her. Cinderella cried. But then a fairy godmother appeared beside her.
“Why are you crying, Cinderella?” the fairy godmother asked.
“Because I want to go to the ball but my stepmother insists me that I stay at home,” said Cinderella. “Besides, I don’t have any beautiful dresses.”
The fairy then turned Cinderella’s ugly clothes became the most beautiful dress complete with glass slippers. The fairy had also turned a pumpkin into a coach and the mice into six white horses. Cinderella finally could go to the ball but had to come back before midnight before the spell broke.
Baca juga: As If dan As Though: Bagaimana Cara Penggunaannya?
Ternyata, banyak hal menarik yang bisa diulik dalam Bahasa Inggris. Jika kamu masih ingin tahu lebih lanjut, kamu bisa ikutan program WSE GO (Wall Street English Goes Online) dan ikuti berbagai macam kelas Bahasa Inggris. Dengan bimbingan dari para Native English Trainerrs yang terlatih, perkembangan Bahasa Inggris kamu akan jauh lebih cepat.
Kamu juga bisa memulai dengan mengetahui level Bahasa Inggris kamu. Yuk, isi kuis di bawah ini agar tahu tingkat kemampuan Bahasa Inggris kamu!