Flipped Classroom? Sering mendengar kata tersebut? Apakah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan flipped classroom? Di artikel ini akan dibahas mengenai sejarah singkat, pengertian dan alasan mengapa flipped classroom menjadi model pembelajaran yang semakin mendominasi dalam dunia pendidikan.
Sejak tahun 90-an, semakin banyak riset dan studi yang dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas dalam proses belajar di sekolah. Banyak yang mempertanyakan apakah memang seharusnya peran guru adalah menjadi pusat perhatian dalam kelas dan bertugas menyampaikan informasi melalui komunikasi satu arah? Bukankah seharusnya peran siswa sebagai penerima informasi lebih penting? Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang menimbulkan banyak peneliti melakukan studi yang berkelanjutan untuk menemukan jawaban bagi model pembelajaran yang paling efektif, flipped classroom disebut-sebut sebagai model pembelajaran yang paling efektif.
Flipped Classroom adalah salah satu model pembelajaran yang paling banyak digunakan di negara-negara maju seperti Swedia, Amerika Serikat, Norwegia dan masih banyak lainnya. Apa yang disebut dengan Flipped Classroom? Seperti namanya, Flipped yang berarti membalik atau terbalik dan classroom yang berarti ruang kelas, flipped classroom adalah model pembelajaran yang merupakan hasil dari membalikkan model pembelajaran tradisional.
Jika dalam metode tradisional, guru menjadi pusat perhatian selama belajar dan hanya menyampaikan informasi atau materi secara satu arah dengan banyak siswa sebagai peserta didik, biasanya siswa hanya diperkenankan untuk bertanya setelah akhir sesi belajar, dan pemberian tugas atau ‘PR’ untuk dikerjakan di rumah. Flipped Classroom menawarkan kondisi kelas yang lebih aktif, dimana siswa dituntut untuk secara aktif terlibat dalam proses belajar, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan selama proses belajar berlangsung, dan peran guru bukan menjadi pusat kelas melainkan seorang yang berada di sisi kelas dan memandu siswa untuk saling secara aktif belajar bersama-sama.
Nilai yang diunggulkan dalam flipped classroom adalah siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan daya tangkapnya sendiri, keterlibatan siswa dalam proses belajar dan pemahaman konsep yang lebih mudah diterima oleh siswa, guru juga dapat melihat dengan lebih jelas siswa mana yang membutuhkan perhatian lebih ataupun bantuan untuk mengejar ketertinggalan.
Seperti halnya dalam belajar bahasa Inggris, penelitian yang dilakukan oleh Knewton mengenai efektivitas model belajar flipped classroom terhadap pelajar tingkat akhir mengutarakan data-data yang cukup mencengangkan. Dari sejumlah peserta didik, ditemukan bahwa lebih dari 50% peserta didik gagal di mata pelajaran bahasa Inggris dengan model pembelajaran tradisional. Setelah dilakukan perubahan model pembelajaran menjadi flipped classroom, ditemukan bahwa pada semester selanjutnya dengan total peserta didik yang sama, hanya 19% saja yang gagal dalam pelajaran bahasa Inggris. Bisa dilihat perubahan yang sangat nyata yang dikarenakan oleh perubahan model pembelajaran.
Tersedianya banyak vidio online (baca juga: Belajar Bahasa Inggris melalui YouTube) dan banyaknya masyarakat yang semakin menggunakan perkembangan teknologi juga mendorong flipped classroom menjadi pilihan utama bagi para kaum millennials. Hal penting yang harus diingat dalam mencari lokasi belajar yang cocok dan terbaik bagi Anda adalah metode yang sudah terbukti, lingkungan yang suportif, teknologi yang mendukung, dan pengajar yang paham betul dan selalu siap membantu Anda dalam belajar.