Jika kamu bukan penutur asli bahasa Inggris, kemungkinan besar kamu akan diminta untuk mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris sebagai syarat untuk melanjutkan studi, bekerja, atau bahkan bermigrasi ke negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Saat ini, dua tes bahasa Inggris yang paling umum digunakan dan diterima secara luas adalah Test of English as a Foreign Language (TOEFL) dan International English Language Testing System (IELTS).
Kedua tes ini dirancang untuk mengukur keterampilan utama dalam berbahasa Inggris, yaitu membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Meskipun tujuannya serupa, TOEFL dan IELTS memiliki perbedaan signifikan dalam format ujian, cara penilaian, hingga preferensi geografis. Beberapa universitas dan perusahaan lebih mengutamakan satu jenis tes dibandingkan yang lain, sehingga penting bagi kamu untuk memahami perbedaan mendasar antara keduanya agar dapat memilih tes yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
Lantas, apa saja perbedaan utama antara TOEFL dan IELTS? Mana yang lebih cocok untuk studi akademik, imigrasi, atau keperluan kerja? Artikel ini akan membahas perbedaan mendalam antara kedua tes ini berdasarkan format ujian, metode penilaian, serta preferensi institusi pendidikan dan profesional di berbagai negara.
Sebelum lanjut baca artikel ini,
Yuk Test Seberapa Jago English Kamu Sekarang!
Apa Itu IELTS?
International English Language Testing System (IELTS) adalah ujian kemampuan bahasa Inggris yang digunakan untuk keperluan akademik, pekerjaan, dan imigrasi. Tes ini dikembangkan oleh British Council, IDP: IELTS Australia, dan Cambridge Assessment English, dan saat ini diterima di lebih dari 9.000 institusi di lebih dari 130 negara.
IELTS terbagi menjadi dua jenis utama:
- IELTS Academic – Ditujukan bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi atau universitas di negara berbahasa Inggris. Tes ini mengukur kemampuan bahasa Inggris dalam konteks akademik.
- IELTS General Training – Digunakan untuk kebutuhan imigrasi dan pekerjaan. Formatnya lebih berfokus pada bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari dan situasi profesional.
Salah satu ciri khas IELTS adalah penggunaan bahasa Inggris dalam berbagai aksen, termasuk British English, Australian English, dan Canadian English. Tes ini lebih banyak digunakan di negara-negara seperti Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
IELTS dilakukan dalam bentuk tes tertulis di atas kertas maupun berbasis komputer, dengan durasi sekitar 2 jam 45 menit.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Language Testing Journal (2018), IELTS lebih menekankan pada pemahaman kontekstual dan kemampuan berpikir kritis, terutama dalam sesi menulis dan berbicara.
Apa Itu TOEFL?
Test of English as a Foreign Language (TOEFL) adalah tes bahasa Inggris yang dirancang khusus untuk menguji kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan akademik, terutama di universitas dan perguruan tinggi berbahasa Inggris. Tes ini dikembangkan dan dikelola oleh Educational Testing Service (ETS), sebuah organisasi berbasis di Amerika Serikat.
TOEFL diterima di lebih dari 11.000 institusi di lebih dari 150 negara, termasuk universitas terkemuka di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan beberapa negara Eropa serta Asia.
Jenis utama TOEFL yang saat ini paling banyak digunakan adalah TOEFL iBT (Internet-Based Test), yang berbasis komputer dan berlangsung selama sekitar 4 jam. Sebelum tahun 2006, TOEFL juga tersedia dalam bentuk tes berbasis kertas (PBT – Paper-Based Test), tetapi saat ini hanya tersedia di beberapa lokasi tertentu yang tidak memiliki akses ke internet.
TOEFL menggunakan American English, sehingga lebih banyak digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara yang memiliki sistem pendidikan berbasis Amerika.
Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Educational Measurement (2020), TOEFL lebih berorientasi pada pemahaman akademik berbasis analisis dibandingkan dengan IELTS, yang lebih fleksibel dalam pendekatan komunikatifnya.
Perbedaan TOEFL dan IELTS Secara Umum
1. Format Ujian
Salah satu perbedaan paling mencolok antara TOEFL dan IELTS adalah format ujian:
- TOEFL iBT sepenuhnya berbasis komputer, sementara IELTS masih memiliki versi berbasis kertas selain format komputer.
- IELTS menggunakan berbagai aksen bahasa Inggris, sementara TOEFL lebih berfokus pada American English.
- Jenis pertanyaan dalam TOEFL umumnya berupa pilihan ganda, sedangkan IELTS menggabungkan berbagai jenis pertanyaan, termasuk esai dan jawaban singkat.
Menurut studi yang dilakukan oleh ETS (2022), format berbasis komputer pada TOEFL dirancang untuk meniru pengalaman di ruang kelas digital, sementara IELTS mempertahankan format tradisional untuk mengakomodasi variasi dalam cara peserta ujian menyampaikan jawaban mereka.
2. Perbedaan dalam Susunan Tes
a. Speaking (Berbicara)
- IELTS: Ujian berbicara dilakukan secara langsung dengan seorang penguji dan berlangsung selama 11-14 menit.
- TOEFL: Peserta merekam jawaban mereka menggunakan mikrofon, yang kemudian dievaluasi oleh beberapa penilai, dengan durasi sekitar 20 menit.
Keunggulan IELTS dalam sesi ini adalah adanya interaksi langsung dengan penguji, yang memberikan pengalaman komunikasi yang lebih natural dibandingkan TOEFL.
b. Writing (Menulis)
- TOEFL: Peserta harus menulis dua esai berbasis analisis akademik, dengan panjang total 450-600 kata.
- IELTS: Sesi menulis melibatkan analisis grafik atau tabel serta esai argumentatif, dengan panjang sekitar 250-300 kata.
Menurut Studies in Second Language Acquisition (2021), TOEFL lebih menekankan pada struktur dan pemikiran analitis, sedangkan IELTS menilai keterampilan berbahasa secara lebih luas.
c. Reading (Membaca)
- TOEFL: Terdiri dari 3-5 bacaan akademik, dengan total durasi 60-80 menit.
- IELTS: Memiliki 3 bagian bacaan, dengan durasi 60 menit, mencakup teks akademik dan non-akademik.
TOEFL lebih banyak menggunakan teks akademik dengan gaya bahasa formal, sedangkan IELTS lebih fleksibel dengan variasi teks yang lebih luas.
d. Listening (Mendengarkan)
- TOEFL: Ujian berlangsung selama 40-60 menit, dengan pertanyaan pilihan ganda berdasarkan rekaman perkuliahan dan diskusi akademik.
- IELTS: Durasi sesi mendengarkan adalah 30 menit, dengan berbagai format soal, termasuk isian dan jawaban singkat.
IELTS lebih menekankan pada pemahaman konteks dan variasi aksen, sedangkan TOEFL lebih akademik dan sistematis.
TOEFL atau IELTS: Tes Mana yang Paling Sesuai untuk Kamu?
Memilih antara TOEFL dan IELTS bukan sekadar soal preferensi, tetapi juga harus disesuaikan dengan tujuan akademik dan profesionalitasmu. Setiap tes memiliki karakteristik unik yang lebih cocok untuk kebutuhan tertentu. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat membantu kamu menentukan pilihan yang tepat:
1. Negara Tujuan Studi atau Karier
- Jika kamu berencana melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat atau Kanada, TOEFL lebih disarankan karena lebih banyak digunakan oleh universitas di negara tersebut.
- Jika tujuanmu adalah Inggris, Australia, atau negara-negara Eropa, maka IELTS lebih umum diterima dan menjadi standar utama dalam seleksi masuk perguruan tinggi.
2. Format Ujian yang Lebih Sesuai dengan Gaya Belajar
- Jika kamu lebih nyaman dengan format berbasis komputer dan soal pilihan ganda, TOEFL bisa menjadi pilihan terbaik. TOEFL iBT menekankan analisis akademik dengan sistem penilaian yang objektif berbasis teknologi.
- Jika kamu lebih suka menghadapi penguji langsung dalam tes berbicara, maka IELTS lebih direkomendasikan. IELTS menawarkan interaksi real-time yang dapat membantu kamu lebih ekspresif dalam menjawab pertanyaan.
3. Keterampilan Bahasa yang Ingin Ditingkatkan
- TOEFL lebih fokus pada bahasa Inggris akademik, sehingga cocok bagi kamu yang ingin membiasakan diri dengan terminologi perkuliahan dan lingkungan akademis internasional.
- IELTS lebih menekankan fleksibilitas dalam berbagai konteks, mulai dari percakapan sehari-hari hingga situasi akademik dan profesional.
Kedua tes ini memiliki keunggulan masing-masing, sehingga keputusan terbaik bergantung pada negara tujuan, metode ujian yang lebih nyaman, serta aspek bahasa Inggris yang ingin kamu kuasai. Memahami perbedaan TOEFL dan IELTS dengan baik akan membantu kamu mempersiapkan diri secara lebih optimal untuk mencapai skor yang dibutuhkan.
Jika kamu ingin memastikan bahwa pilihan antara TOEFL dan IELTS sesuai dengan tujuan akademik atau profesionalmu, penting untuk memiliki dasar bahasa Inggris yang kuat. Kemampuan bahasa Inggris yang baik tidak hanya membantumu meraih skor tinggi dalam ujian, tetapi juga mempersiapkanmu untuk lingkungan internasional di dunia pendidikan dan kerja. Mulailah perjalanan belajarmu sekarang bersama Wall Street English, lembaga bahasa Inggris #1 di Indonesia yang menawarkan metode pembelajaran inovatif dan didukung oleh para pengajar profesional. Dengan pendekatan yang efektif dan fleksibel, Wall Street English akan membantumu mencapai skor terbaik di TOEFL atau IELTS serta membuka lebih banyak peluang untuk masa depanmu.