Pernahkah kamu dihadapkan dengan konflik yang sulit diatasi, baik di kantor maupun ranah personal?
Resolusi konflik adalah proses untuk menyelesaikan perselisihan maupun perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih. Strategi resolusi konflik yang baik dapat mempermudah kamu dalam berbagai hal, mulai dari menjaga hubungan sampai mencegah munculnya konflik yang bermula dari percakapan.
Berikut beberapa skills yang kamu butuhkan dalam resolusi konflik:
- Active Listening
Tidak sekadar mendengarkan, active listening menuntut kamu untuk bisa menyimak apa yang diucapkan oleh lawan bicara dan menyimpulkannya dengan tepat. Lawan bicaramu bisa jadi menyampaikan maksudnya secara tidak utuh seperti potongan puzzle. Tugas kamu adalah merangkai semuanya menjadi satu gambar yang utuh. Oleh karena itu, kamu harus membiarkan lawan bicara menyampaikan omongannya tanpa interupsi. Setelah itu, baru simpulkan yang mereka katakan tanpa memasukkan asumsi-asumsi mu. Anggap omongan mereka seperti soal listening di tes TOEFL.
- Komunikasi yang Efektif
Komunikasi bisa dikatakan efektif bila kamu bisa menyampaikan hal yang tepat, dengan cara yang tepat, dan di saat yang tepat agar pesan kamu bisa tetap utuh saat sampai ke lawan bicara.
Kamu perlu menyampaikan pesanmu dengan jelas dan sesuai konteks untuk menghindari percakapan yang melenceng dari topik pembahasan. Tentukan juga tujuan yang ingin kamu capai dari komunikasi yang dilakukan dan jaga percakapan tetap sesuai dengan tujuan awal.
- Empati
Posisikan dirimu di situasi orang lain untuk mengerti apa yang mereka rasakan dan alasan mereka merasa demikian. Melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandangmu akan membuat kamu lebih defensif, sementara berempati akan menurunkan dinding yang ada agar resolusi bisa tercapai lebih mudah.
- Fleksibilitas
Temukan cara berbeda dalam menyelesaikan konflik dengan membuka diri terhadap berbagai masukan dan sudut pandang dari orang lain. Menjadi fleksibel dapat membuat kamu juga dapat mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh masing-masing pihak yang terlibat dalam konflik.
- Problem-solving
Kemampuan ini dapat membantu kamu mengetahui strategi yang tepat untuk menjawab masalah yang sedang dihadapi. Kamu bisa mulai dengan brainstorming dan membiarkan semua pikiranmu tertumpah. Setelah itu, pisahkan hal yang penting dan tidak penting, lalu buat skala prioritas. Dari sana, kamu bisa menentukan apa saja yang harus kamu lakukan selanjutnya.
- Kesabaran
Betul, kamu tidak salah baca. Kesabaran mungkin tampak sebagai hal yang sederhana tetapi hal ini seringkali tidak mudah, apalagi dalam resolusi konflik. Kamu harus bisa untuk bersabar mengurai setiap permasalahan yang ada agar tidak menghasilkan keputusan yang ceroboh.
- Kecerdasan Emosional
Regulasi emosi merupakan hal yang tidak kalah penting. Sebagai manusia, tentu kamu juga dapat merasakan berbagai emosi yang muncul dari konflik. Namun, jangan sampai keputusanmu diburamkan oleh emosi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan belajar mengidentifikasi emosi yang sedang kamu rasakan dan penyebabnya. Lalu, pikirkan cara terbaik dalam menyampaikan emosi yang kamu rasakan beserta alasannya.
Demikian soft skills yang perlu kamu kuasai untuk resolusi konflik. Kamu dapat mengaplikasikannya dalam konflik yang terjadi dalam ranah profesional dan personal. Resolusi konflik yang baik dapat mencegah rusaknya hubungan yang telah dibangun dan munculnya permasalahan-permasalahan lain yang membuntuti.