Kita pastinya sudah tidak asing lagi dengan berbagai kalimat tanya dalam bahasa Inggris.
Untuk mendapatkan informasi yang kita inginkan, biasanya kita menggunakan kalimat tanya 5W+1H.
Namun, kalimat tanya ternyata masih luas dan ada kalimat tanya yang dikenal dengan yes no question yang jawabannya lebih simpel; iya atau tidak.
Biasanya kalimat tanya jenis ini kita kenal dengan pertanyaan tertutup untuk mendapatkan jawaban yang spesifik dan mengerucut dari pertanyaan yang diberikan.
Pertanyaan jenis ini biasanya kita temui dalam kuisioner atau survey. Bagaimana cara membentuk strktur kalimat tanya jenis ini?
Definisi Yes No Question
Sesuai dengan namanya, yes no question merupakan salah satu jenis pertanyaan yang hanya membutuhkan 2 jawaban pasti, yaitu iya dan tidak.
Dibandingkan dengan jenis pertanyaan lainnya, jenis pertanyaan ini sebenernya memiliki jawaban yang pasti tanpa diikuti keterangan selanjutnya.
Biasanya juga jenis pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak, tidak diberikan satu melainkan banyak pertanyaan seperti yang kita lihat pada kuisioner atau survey.
Walaupun terlihat sederhana, ternyata ada banyak hal yang perlu kita pahami dalam penggunaan kata tanya yang tepat dalam membentuk yes no question.
Baca juga: Declarative Sentence: Definisi, Contoh, dan Cara Penggunaan
Rumus Yes No Question
Yes no question dapat dibuat dengan mengubah declarative sentence (statement). Kita harus mengetahui terlebih dahulu yang mana subject, main verb (tidak diikuti oleh verb manapun), dan auxiliary verb (primary auxiliary verb/modal).
Dilansir dari Cambridge Dictionary, ada 2 rumus yes no question yang dibedakan berdasarkan auxiliary verb.
Dengan auxiliary verb
Salah satu format yes no questions menggunakan auxiliary verb yaitu:
- Be/do/have + subject + main verb
- Modal verb + subject + main verb
Bagaimana contoh kalimatnya?
- Is she working very hard? (Apakah dia bekerja terlalu keras?)
- Were they traveling together? (Apakah mereka berlibur bersama?)
- Does that taste okay? (Apakah rasanya enak?)
- Did you go to the concert? (Apakah kamu datang ke konser itu?)
- Have you eaten yet? (Apakah kamu sudah makan?)
- Had they visited Rome before? (Pernahkah mereka mengunjungi Roma sebelumnya?)
- Could you help me lift this? (Bisakah kamu membantu saya mengangkat ini?)
- Should I open the door? (Apakah sebaiknya saya membuka pintu?)
Ketika tidak ada auxiliary verb dalam bentuk “be”, “have”, atau modal verb dalam kalimat tersebut, bisa juga digunakan “do”, “does”, “did”. Contohnya adalah:
- Do you usually walk to work? (Apakah kamu selalu berjalan ke kantor?)
- Did you like rock music in the 70s? (Apakah kamu suka musik rock tahun 70an?)
Bagaimana jika ada lebih dari satu auxiliary verb dalam sebuah kalimat? Atau modal verb diikuti dengan auxiliary verb?
Jangan khawatir, karena kamu bisa menggunakan format lain yaitu dengan menulis auxiliary atau modal verb ditempatkan sebelum subjek, dan sisanya diletakkan setelah subjek.
Untuk lebih mudahnya, kamu bisa menggunakan format berikut: Auxiliary + subject + auxiliary + verb. Bagaimana contoh kalimatnya?
- Is this phone call being recorded? (Apakah telepon ini direkam?)
- Has the garden been looked after while you were away? (Apakah kebun ini dipantau selama kamu tidak di rumah?)
- Should we have been writing this down? (Haruskah kita mencatat ini?)
- Where did you find the keys? (Di mana kamu menemukan kunci itu?)
Baca juga: Adverb of Place: Pengertian, Contoh, dan Cara Penggunaannya
Tanpa auxiliary verb
Ketika melontarkan yes no question dengan kata kerja utama “be”, maka artinya auxiliary verb tak lagi diperlukan. Formatnya akan menjadi: “Be + Subject”. Bagaimana contoh kalimatnya?
- Is the weather nice in Okinawa in the autumn? (Apakah udaranya menyenangkan di Okinawa saat musim gugur?)
- Was she angry when you told her about the accident? (Apakah dia marah ketika kamu bercerita tentang kecelakaan itu?)
- Do you have an identity card? (Apakah kamu punya kartu identitas?)
Namun perlu diingat, ketika melontarkan pertanyaan dengan kata kerja utama “have” yang mengacu pada sesuatu yang telah terjadi di masa lampau, sebaiknya gunakan “did” daripada “had…got”. Contohnya:
- Did you have your glasses with you when you left the car? (Apakah kamu membawa kacamatamu ketika meninggalkan mobil?)
- Did only two workers come late? (Apakah hanya 2 orang pekerja yang datang terlambat?)
Baca juga: Question Tag: Definisi, Rumus, Contoh, dan Cara Membuatnya
Pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa Inggris ternyata sangat menarik untuk dibedah lebih dalam. Banyak hal-hal sederhana yang ternyata belum kita ketahui bahkan tidak familiar padahal sering mendengar atau menggunakannya.
Maka dari itu, belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam bahasa Inggris perlu mentor yang tepat agar materi yang diberikan lebih terarah.
WSE GO (Wall Street English Goes Online) merupakan solusi terbaik yang bisa kamu coba dalam meningkatkan skill bahasa Inggris. Tak perlu kemana-mana, kamu bisa belajar bahasa Inggris lewat video call yang interaktif.
Ikuti tes di bawah ini dulu ya agar kamu tahu tingkat kemampuan Bahasa Inggrismu!